Kamis, 05 Mei 2016

KONFLIK BULLYING DI KALANGAN PELAJAR


Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antar dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Salah satu contoh konflik yang sering terjadi disekitar kita yaitu bullying. saat ini bullying bukan hal yang asing dikalangan pelajar bahkan mahasiswa sekalipun. baru-baru ini kita ketahui terjadinya bullying di salah satu SMA di kota X yang favorit. menyebarnya vidio bullying itu membuat saya selaku mahasiswa sangatlah miris, bagaimana tidak miris di vidio tersebut diperlihatkan 4 orang senior yang sedang membullying para juniornya. para juniornya disuruh duduk disirami air dan abu rokok, dan seniornya meneriakan kata kata yang tidak pantas terhadap juniornya. tidak hanya itu, para juniornya disuruh memakai bra diluar dan merokok sambil menundukan kepalanya. kejadiaan itu masih sempat di rekam dan disebarluaskan didunia maya. 

Dari sini kita mengetahui, semakin kesini pelajar bukannya semakin baik moralnya tetapi semakin miris. apa yang salah dengan semua ini ?. semua yang terjadi pada hal bullying seperti itu adalah pengaruh lingkungan yang sangat besar. pelajar saat ini sangatlah banyak mengahabiskan waktunya diluar rumah. secara otomatis mereka menangkap semua yang terjadi disekitarnya. apa lagi jika disekitarnya itu pengaruh yang buruk. sangatlah mungkin bisa menimbulkan hal yang buruk pula.

Faktor-faktor bullying :
Faktor Internal 
Faktor internal yaitu faktor penyebab yang berasal dari dalam diri pelaku, misalnya faktor psikologis. Gangguan psikologis seperti gangguan kepribadian ataupun gangguan emosi bisa disebabkan karena berbagai masalah yang dihadapi oleh seorang anak. Banyak pelaku bullying
dipengaruhi oleh faktor psikologi. Tetapi umumnya perilaku bullying mereka dipengaruhi oleh toleransi sekolah atas perilaku bullying , sikap guru, dan faktor lingkungan yang lain. Selain itu, lingkungan keluarga  juga mempengaruhi perilaku bullying .Bully biasanya berasal dari keluarga yang memperlakukan mereka dengan kasar.

Faktor Eksternal 
Faktor eksternal yang memicu terjadinya bullying ada bermacam-macam, seperti contohnya pengaruh lingkungan (teman sebaya), keluarga yang kurang harmonis, faktor ekonomi keluarga, dan acara televisi yang kurang mendidik serta kecanggihan teknologi pada era globalisasi ini yang sangat mungkin memicu terjadinya cyber bullying .
Alasan yang paling jelas mengapa seseorang menjadi pelaku bullying adalah bahwa pelaku
Bullying merasakan kepuasan apabila ia “berkuasa” di kalangan teman sebayanya. Selain itu, tawa teman-teman sekelompoknya saat ia mempermainkan sang korban memberikan  penguatan terhadap perilaku bullying nya.

Dampak Bullying

Sikap seseorang di lingkungannya bisa menjadi tanda orang tersebut nyaman dengan lingkungannya atau justru merasa jauh dari rasa aman dan nyaman berada di lingkungan tersebut. Beberapa hal yang bisa menjadi indikasi awal bahwa anak kemungkinan sedang mengalami bullying  disekolah antara lain :
1.Kesulitan untuk tidur
2.Mengompol ditempat tidur
3.Mengeluh sakit kepala atau perut
4.Tidak nafsu makan atau muntah-muntah
5.Takut pergi kesekolah
6.Menangis sebelum atau sesudah kesekolah
7.Tidak tertarik pada aktifitas sosial yang melibatkan murid lain
8.Sering mengeluh sakit sebelum pergi ke sekolah
9.Sering mengeluh sakit kepada gurunya, dan ingin orang tua segera menjemput pulang
10.Harga dirinya rendah
11.Perubahan drastis pada sikap, perilaku, cara berpakaian, atau kebiasaannya
12.Lecet atau luka
Anak yang menjadi korban bullying baik secara fisik ataupun secara mental  biasanya akan mengalami trauma yang besar dan depresi yang akhirnya menyebabkan gangguan mental dimasa yang akan datang. Gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak secara umum anak tumbuh menjadi pribadi yang mudah cemas, sulit berkonsentrasi, mudah gugup dan takut. 
Tanda-tanda yang terjadi pada anak yang mennjadi korban bullying .
 1.Kesulitan bergaul
 2.Merasa takut datang kesekolah sehingga sering bolos
 3.Ketinggalan pelajaran
 4.Mengalami kesulitan berkonsentrasi mengikuti pelajaran
 5.Kesehatan fisik dan terganggu

Cara Mengatasi Bullying Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi bullying dibagi menjadi 2, yaitu :

 1.Usaha Preventif (pencegahan)
 Usaha tersebut bisa berupa preventif (pencegahan) tetapi juga bisa dengan membuat para pelaku
bullying tidak akan melakukan bullying lagi kepada siapapun. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting, karena anak yang biasanya terlibat dalam masalah seperti ini adalah mereka kurang mendapat perhatian dari orang tua mereka dan berasal dari keluarga yang retak keharmonisannya(broken home). Usaha preventif yang bisa kita lakukan adalah menanamkan sejak dini kepada anak bahwa kita semua saling bersaudara dan harus saling mencintai antar sesama, memberikan nilai-nilai keagamaan kepada anak, sehingga anak akan  berpikir bahwa jika menyakiti orang lain pasti akan mendapatkan dosa. Orang tua juga perlu mengawasi pergaulan anak, agar anak tidak salah dalam bergaul dan salah dalam berteman, karena pengaruh teman sebaya sangat besar dalam perkembangan diri seorang individu. Selain itu orang tua juga harus mengawasi apa yang ditonton oleh anak ketika menonton televisi, karena tayangan televisi saat ini justru banyak menampilkan sinetron dengan adegan-adegan yang tidak patut untuk dilihat oleh anak, cenderung menampilkan pergaulan yang bebas, kehidupan yang serba mewah, bahasa yang dipergunakan pun cenderung alay, dan terkadang  banyak sinetron yang menampilkan adegan-adegan anak yang sering membantah nasihat dari orang tua mereka.

 2.Kuratif
Sedangkan untuk mengatasi tindakan bullying yang sudah terlanjur terjadi adalah dengan memberikan treatment kepada anak yang  bersangkutan, dan bagi anak yang beresiko menjadi korban
bullying, hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak menjadi korban bullying antara lain :
1.      Jangan membawa barang-barang mahal atau uang berlebihan
2.      Jangan sendirian, karena pelaku bullying akan melihat anak yang menyendiri sebagai mangsa yang potensial
3.   Jangan mencari gara-gara dengan pelaku bullying, dan jika terperangkap dalam situasi bullying maka percaya dirilah. Jangan sampai terlihat lemah dan ketakutan. Serta harus berani melapor kepa

0 komentar:

Posting Komentar

 

trigitafy Template by Ipietoon Cute Blog Design